KBR, Jakarta – Presiden Joko Widodo enggan mengomentari kemungkinan dipilihnya bekas calon Kapolri Budi Gunawan untuk menjabat menjadi Wakil Kepala Kepolisian (Wakapolri).
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, presiden menyerahkan mekanisme pemilihan wakapolri kepada internal kepolisian. Kata Pratikno, presiden percaya calon Kapolri Badrodin Haiti akan memilih wakilnya yang pro-pemberantasan korupsi dan bisa mereformasi tubuh Polri.
“Presiden juga sebagaimana disampaikan beberapa kesempatan kan menghargai mekanisme yang berlaku. Di situ ada Pak Haiti dan kita percaya Pak Haiti akan segera melakukan perannya sebagai kapolri secara baik, mentaati mekanisme, kemudian menghargai upaya untuk reformasi kepolisian, pemberantasan korupsi,” kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/4/2015)
“Dan kita percaya Pak Badrodin bersama dengan mekanisme internal Polri akan menentukan orang yang terbaik untuk masuk ke jajaran pimpinan Polri.”
Pratikno mengatakan, presiden tidak ingin terjebak dengan diskusi soal wakapolri. Saat ini pihaknya ingin fokus dengan proses uji kepatatuan dan kelayakan (fit & proper test) Badrodin Haiti di DPR. Siang ini proses uji kepatutan dan kelayakan mulai dilakukan di Komisi Hukum DPR.
“Kita tidak terjebak dengan diskusi semacam itu. Karena proses di DPR sedang berjalan. Sekarang ini kan tahapannya baru pemilihan Kapolri yang baru, jadi kita sangat berharap agar beliau-beliau di DPR segera melakukan fit & proper test, dan kemudian kita berharap menyetujui pak Badrodin Haiti sebagai kapolri yang baru,” tambahnya.
Jokowi sebelumnya berharap agar Badrodin segera disetujui oleh DPR agar Indonesia segera memiliki Kapolri definitif. Saat ini jabatan pelaksana tugas sementara Kapolri dipegang oleh Badrodin. Ini lantaran DPR sudah menyetujui pemberhentian Kapolri Sutarman, untuk digantikan dengan Budi Gunawan. Namun presiden batal melantik Budi dengan alasan sosiologis dan yuridis.
Editor: Antonius Eko