Bagikan:

Batal Eksekusi Sergei, Wapres : Kita tidak Diintimidasi Perancis

"Kita menghormati proses hukum saja", ujar JK

BERITA | NASIONAL | NASIONAL

Senin, 27 Apr 2015 15:18 WIB

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Foto: Antara

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Foto: Antara

KBR,Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menampik tudingan adanya tekanan dari Prancis terkait eksekusi mati terpidana kasus narkotika. Sebelumnya warga negara Prancis terpidana mati kasus narkotika, Sergei Arezky Atloui dikabarkan tidak termasuk dalam daftar eksekusi dalam  waktu dekat. Kata Jusuf Kalla, warga Prancis itu hanya ditangguhkan saja eksekusinya karena sedang mengajukan PK kedua.

"Kita menghormati proses hukum saja. Terdakwa itu saat ini ditangguhkan dulu karena tengah mengajukan PK kedua. Prosesnya tidak akan lama," kata Jusuf Kalla, Senin (27/04/2015)

Jusuf Kalla memastikan pemerintah tidak akan tunduk pada tekanan asing terkait eksekusi mati terpidana kasus narkotika. Kata dia, negara lain harus menghormati hukum Indonesia. Soal tanggal pasti pelaksanaan eksekusi, JK enggan membeberkannya

Seperti diketahui, Sergei mengajukan perlawanan terhadap keputusan presiden soal grasi ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) di saat terakhir menjelang eksekusi. Dia mendaftarkan perlawanannya pada menit-menit terakhir batas waktu pengajuan pada Kamis 23 April 2015 pukul 16.00 WIB. Oleh karena itu Kejagung tidak akan mengikutsertakan Sergei dalam daftar orang yang akan dieksekusi.

Dengan ditundanya rencana eksekusi Sergei, maka jumlahnya berkurang dari 10 orang menjadi 9 orang. Kesembilan orang itu di antaranya anggota duo "Bali Nine" Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, Mary Jane asal Filipina, Rodrigo asal Brasil, dan asal Indonesia Zainal Abidin.

Sejumlah terpidana mati sudah masuk ruang isolasi di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah dan diperkirakan dieksekusi pada Selasa (28/4).

Editor: Malika 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending