Bagikan:

Aktivis Papua Desak Komnas HAM Segera Bentuk KPP HAM

Zely Ariane menambahkan, bila KPP HAM tidak juga terbentuk setelah rapat paripurna hari ini, maka dia akan mendesak Presiden Jokowi melakukan tekanan politik kepada Komnas HAM untuk membentuk KPP HAM.

BERITA | NASIONAL

Rabu, 08 Apr 2015 13:01 WIB

Aktivis Papua Desak Komnas HAM Segera Bentuk KPP HAM

aktivisi Papua menggelar unjuk rasa di kantor Komnas HAM, Rabu (8/4/2015) (foto: Gun Gun Gunawan)

KBR,Jakarta - Puluhan mahasiswa dan aktivis Papua mendatangi Komnas HAM, Rabu (8/4/2015). menuntut dibentuknya Komisi Penyelidik Pelanggaran Hak Asasi Manusia (KPP HAM)  kasus Paniai. 

Koordinator National Papua Solidarity (NAPAS), Zely Ariane mengatakan, mereka akan bertahan sampai KPP HAM diputuskan dibentuk dalam paripurna Komnas HAM yang saat ini tengah digelar. Zely menambahkan, mereka akan mendatangi langsung anggota Komnas HAM yang menolak pembentukan KPP HAM.

"Kami akan minta pertanggungjawaban komisioner yang menolak. Kasus Paniai itu paling jelas pelanggarannya. Telanjang banget. Semua disaksikan oleh massa masyarakat di sana. Makanya akan kami datangi teman teman komisioner yang menolak pembentukan KPP HAM," Kata Zely di Komnas HAM, Rabu (8/4/2015). 

Zely Ariane menambahkan, bila KPP HAM tidak juga terbentuk setelah rapat paripurna hari ini, maka dia akan mendesak Presiden Jokowi melakukan tekanan politik kepada Komnas HAM untuk membentuk KPP HAM. 

Kata Zely, selama ini Komnas HAM sulit membentuk KPP HAM karena takut terhadap aparat penegak hukum seperti TNI dan Polri. Sejauh ini, Komnas HAM baru sekali membentuk KPP HAM yaitu saat kasus Abepura.

Kasus kekerasan di Paniai yang terjadi pada Desember 2014 menyebabkan lima orang tewas dengan luka tembak. Kelima orang itu diduga ditembak oleh polisi dan TNI yang bertugas mengamankan aksi unjuk rasa yang disertai pengerusakan. 

Editor: Antonius Eko 

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending