KBR68H, Jakarta - Kementerian Perindustrian memutuskan harga tarif pengajuan label SNI produk mainan anak bekisar antara Rp 3 juta hingga belasan juta rupiah per jenis produk.
Kepala Pusat Standardisasi Kementerian Perindusrian Tony Sinambela mengatakan, selanjutnya proses pengajuan SNI bisa dilakukan dengan langsung mendaftar ke Lembaga Sertifikasi Produk yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.
Delapan Lembaga Sertifikasi produk yang ditunjuk pemerintah di antaranya Balai Besar Kimia dan Kemasan di Jakarta, Balai Besar Tekstil di Bandung, LS Pro di Medan, Surabaya, dan Yogya.
"Mereka mengajukan permohonan ke Lembaga Sertifikasi Produk. Ada delapan yang ditunjuk untuk memproses itu. Setelah itu mereka mendaftar ke Direktorat industri tekstil dan Aneka. Baru nanti diproses oleh LS Pro tersebut diambil contohnya, diuji, baru nanti kalau lulus diproses untuk penerbitan sertifikat SNI-nya. Sebenarnya si bervariasi. Datanya ada yang paling kecil itu satu merk tiga jutaan. Tapi ada juga yang sampai 18 juta," kata Tony saat dihubungi KBR68H, Selasa (15/04).
Mulai akhir April nanti pemerintah mewajibkan produk mainan anak memenuhi SNI. Jika tidak ber-SNI mainan anak tersebut tidak akan bisa masuk ke pasar modern untuk dijual. Label SNI dilakukan sebagai upaya melindungi anak-anak dari masalah keamanan, kesehatan dan keselamatan. Saat ini baru ada 65 perusahaan mainan anak yang sudah mengajukan permintaan SNI.
Editor: Antonius Eko
