KBR68H, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa menyalahkan Kementerian Perindustrian karena tidak menyiapkan sanksi bagi pengguna mobil murah yang memakai BBM bersubsidi. Akibatnya, volume konsumsi BBM bersubsidi semakin membengkak.
Padahal menurut Hatta, insentif sudah diberikan kepada produsen mobil murah seperti keringanan bea masuk untuk komponen impor mobil tersebut.
“Saya kira sebetulnya kalau dari awal ada aturannya bahwa mesin mobil didesain untuk menggunakan oktan yang tinggi tentu tidak bisa kita terus memberikan sanksi ke perusahaan. Kan perusahaannya sudah mendesain itu untuk Super atau Pertamax, “ kata Menko Perekonomian Hatta Radjasa di kantornya.
Mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) mulai masuk ke pasar Indonesia sejak tahun lalu.
Namun hingga kini pemerintah belum menerapkan aturan yang mengatur sanksi mobil tersebut mengonsumsi bahan bakar minyak bersubsidi. Padahal sejak tahun lalu pemerintah meminta mobil murah LCGC tidak menggunakan BBM bersubsidi. (Baca: Pemerintah Minta LCGC Tak Gunakan Premium)
Kehadiran mobil murah ditengarai menjadi salah satu penyebab penggunaan BBM bersubsidi makin meningkat. (Baca: Hiswana Migas: LCGC Wajib Pakai Bahan Bakar Gas)
Editor: Erric Permana
Soal Mobil Murah, Hatta Rajasa Salahkan Menteri Perindustrian
KBR68h, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa menyalahkan Kementerian Perindustrian karena tidak menyiapkan sanksi bagi pengguna mobil murah yang memakai BBM bersubsidi. Akibatnya, volume konsumsi BBM bersubsidi semakin membengkak.

NASIONAL
Rabu, 02 Apr 2014 14:47 WIB


mobil murah, bbm subsidi, LCGC, ekonomi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai