Bagikan:

Seskab Minta Akuisisi BTN oleh Mandiri Ditunda

KBR68H, Jakarta - Sekretariat Kabinet meminta rencana akuisisi Bank Tabungan Negara (BTN) oleh Bank Mandiri ditunda. Sekretaris Kabinet, Dipo Alam menilai kebijakan tersebut berpotensi menimbulkan keresahan publik jelang Pemilihan Presiden Juni mendatang.

NASIONAL

Rabu, 23 Apr 2014 17:50 WIB

Author

Abu Pane

Seskab Minta Akuisisi BTN oleh Mandiri Ditunda

BTN, Mandiri, akuisisi

KBR68H, Jakarta - Sekretariat Kabinet meminta rencana akuisisi Bank Tabungan Negara (BTN) oleh Bank Mandiri ditunda. Sekretaris Kabinet, Dipo Alam menilai kebijakan tersebut berpotensi menimbulkan keresahan publik jelang Pemilihan Presiden Juni mendatang.

Dipo mengingatkan agar rencana akuisisi BTN tidak sampai membenani Pemerintahan yang baru nanti. Dipo mengaku telah menyurati Menteri BUMN, Menteri Keuangan, Dirut Bank Mandiri, dan Dirut Bank BTN terkait rencana pengalihan kepemilikan saham Bank BTN ke Bank Mandiri.

"Para Menteri, Kepala Lembaga Pemerintahan non Kementerian dalam masa Pemilu tidak mengambil kebijakan strategis yang berdampak luas dan meresahkan masyarakat. Maka kiranya rencana pengalihan saham negara pada BTN ke Mandiri yang berkembang dan berpotensi meresahkan masyarakat pada umumnya, dan pegawai BTN. Untuk ditunda sampai ada kejelasan yang komprehensif dari rencana pengalihan saham tersebut," ujar Dipo di Jakarta, Rabu (23/4).

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan, rencana akuisis BTN oleh Mandiri dibutuhkan guna memperkuat modal pembangunan perumahan. Menurutnya saat ini BTN tidak sanggup mencukupi kekurangan 15.000 rumah setiap tahunnya.

Namun ratusan karyawan BTN berunjuk rasa menolak rencana tersebut. Menurut mereka Bank Mandiri tidak pantas mengakuisisi BTN. Sebab saat ini kinerja Mandiri sedang menurun.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending