KBR68H, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta turun tangan meredam potensi konflik di Aceh menyusul maraknya aksi kekerasan terkait pemilu di daerah tersebut.
Manajer Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz mengatakan, masalah ini sudah tidak bisa diselesaikan secara daerah sehingga pemerintah pusat harus turun langsung.
Kedatangan presiden, menurut Hafidz juga bisa menumbuhkan kepercayaan warga Aceh bahwa pemilu di sana bisa berjalan dengan aman dan lancar.
"Presiden SBY bisa turun ke Aceh lalu memberikan jaminan keamanan. Sehingga pada masa tenang dan hari H (pemilu) memberikan semangat kepada pihak keamanan untuk lebih kuat lagi, dan potensi (konflik) bisa teredam. Jadi intinya, konjflik ini tidak bisa diselesaikan lagi secara daerah. Maka Presiden SBY harus turun tangan," ujar Masykurudin saat dihubungi KBR68H, Kamis (3/4)
Sebelumnya, wilayah Aceh diselimuti ketegangan pasca terjadinya sejumlah aksi kekerasan hingga insiden penembakan terkait Pemilu. Hal ini diduga akibat perseteruan dua partai lokal yaitu Partai Aceh (PA) dan Partai Nasional Aceh (PNA).
Kepolisian Aceh sudah menetapkan enam tersangka terkait kisruh ini. Namun potensi aksi kekerasan susulan masih tinggi di bumi rencong tersebut. (Baca: Kekerasan Jelang Pemilu di Aceh, 6 Orang Jadi Tersangka)
Editor: Erric Permana
SBY Diminta ke Aceh Untuk Redam Konflik
KBR68H, Jakarta -KBR68H, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta turun tangan meredam potensi konflik di Aceh menyusul maraknya aksi kekerasan terkait pemilu di daerah tersebut. Manajer Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR) Masykur

NASIONAL
Kamis, 03 Apr 2014 15:07 WIB


aceh, konflik, pemilu, jppr, sby
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai