Bagikan:

RFID Tak Jalan, Hiswana Migas Minta Pemerintah Gencarkan BBG

Perhimpunan pengusaha penjual minyak dan gas (Hiswana Migas) mengimbau pemerintah segera memberlakukan kebijakan penggunaan bahan bakar gas

NASIONAL

Selasa, 01 Apr 2014 10:38 WIB

RFID Tak Jalan, Hiswana Migas Minta Pemerintah Gencarkan BBG

RFID, BBG, Pembatasan BBM, Hiswana Migas

KBR68H, Jakarta- Perhimpunan pengusaha penjual minyak dan gas (Hiswana Migas) mengimbau pemerintah segera memberlakukan kebijakan penggunaan bahan bakar gas. Para pengusaha mengusulkan hal ini akibat program pemasangan alat pemantau konsumsi bahan bakar minyak, radio frequency identification (RFID) mandek.(baca : Pemasangan RFID Belum Rampung)


Wakil Sekretaris Hiswana Migas Syarif Hidayat mengatakan masyarakat bisa menghemat uang jika mau menggunakan bahan bakar gas. Namun syarief mengatakan penyediaan sarana pengisian gas belum bisa dilakukan dengan maksimal, karena jaringan pipa gas yang melintasi SPBU terbatas.


“Harga premium dinaikkan masyarakat tidak akan terbebani, karena disediakan ada alternative bahan bakar gas yang lebih murah. Sampai sekarang juga pemerintah belum menentukan bahan bakar gas mau dijual harga berapa, pemerintah belum menentukan. Katakanlah dijual diharga 4500, premium dinaikkan dari Rp 6500 katakanlah ke Rp 8000. Sehingga masyarakat diberi pilihan,silahkan anda menggunakan premium, tapi ada bahan bakar alternative,” kata Syarif dalam Program Sarapan Pagi



Pemerintah mulai memasang RFID pada kendaraan roda empat sejak tahun lalu. Pemerintah menargetkan pemasangan untuk lebih dari 4 juta mobil di Jakarta. Namun hingga saat akhir Maret baru sekitar 200 ratus ribuan mobil yang terpasang. Hal ini lantaran masyarakat belum paham soal program Sosialisasi Sistem Monitoring dan Pengendalian BBM.


Editor : Sutami

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending