Bagikan:

Rawan konflik, Sejumlah TPS di Papua Digabung

KBR68H, Jakarta - Kepolisian Daerah Papua berencana menggabungkan sejumlah Tempat Pemungutan Suara atau TPS di daerah rawan gangguan keamanan.

NASIONAL

Kamis, 03 Apr 2014 14:29 WIB

Rawan konflik, Sejumlah TPS di Papua Digabung

pemilu, konflik, papua, tps, polisi

KBR68H, Jakarta - Kepolisian Daerah Papua berencana menggabungkan sejumlah Tempat Pemungutan Suara atau TPS di daerah rawan gangguan keamanan. Juru Bicara Polda Papua Sulistyo Pudjo Nugroho mengatakan penggabungan ini merupakan bentuk pengamanan terhadap pemilu yang akan berlangsung pada pekan depan.

Daerah-daerah yang digabungkan tersebut adalah wilayah Wamena, Jayawijaya, Mulia dan Ilaga. Daerah-daerah itu diyakini masih terdapat kelompok-kelompok bersenjata api.

"Daerah aman itu daerah yang terdapat partai-partai, atau tidak terdapat disparitas apa-apa yang bermacam-macam. Dan daerah rawan itu daerah yang terdapat partai yang bersaing, lalu daerah rawan khusus itu adalah daerah yang terdapat kelompok bersenjata. Untuk kelompok bersenjata beberapa TPS digabungkan, sehingga penguatan personil lebih banyak. Sehingga beberapa kampung digabungkan," ujar Sulistyo saat dihubungi KBR68H

Juru Bicara Polda Papua Sulistyo Pudjo Nugroho menambahkan kendala yang dihadapi personil Polisi dan TNI dalam pengamanan pemilu di Papua adalah letak geografis dan kelompok kriminal bersenjata.

Untuk itu pihaknya telah mengerahkan 10.000 personil dari Polda dan 3 SSK dari Mabes Polri. Sulistyo berharap pemilu di Papua dapat berlangsung dengan aman.

Sebelumnya, Komnas HAM menetapkan 6 provinsi di Indonesia sebagai daerah rawan konflik pemilu. 6 Provinsi tersebut di antaranya Aceh, Lampung, Sulawesi Selatan, Papua, Papua Barat dan Maluku.

Data ini diperoleh Komnas HAM dari sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi dan Polri. (Baca: Komnas HAM Tetapkan 6 Provinsi Rawan Konflik Pemilu)


Editor: Erric Permana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending