KBR68H Jakarta - Kementerian Pertanian menilai temuan beras untuk rakyat miskin (raskin) yang tidak layak, akibat kesalahan pengelolaan beras di Perum Bulog. Menteri Pertanian Suswono mengatakan, seharusnya Bulog menyimpan dalam bentuk gabah, bukan beras. Selain itu, seharusnya Bulog memaksimalkan peran unit pengolahan gabah dan beras (UPBG), guna menjaga kualitas raskin. (Baca: Kualitas Raskin Buruk, KPK Ultimatum Pemerintah)
"Beras ini kan juga kalau tidak dirawat dengan baik, memang akan mudah patah, kemudian juga banyak kutu, bisa terjadi. Memang idealnya Bulog itu menyimpan dalam bentuk gabah. Kan dia bisa dihitung, kapan dia akan didistribusikan, mestinya kira-kira dua bulan sebelum didistribusikan lah maksimal, itu sebetulnya baru digiling. Kalau itu bisa dilakukan dalam bentuk gabah, mestinya kualitasnya akan terjaga," kata Suswono, (23/4).
Menteri Pertanian Suswono menambahkan, sebenarnya beras untuk raskin memiliki kualitas cukup baik (yakni jenis SNI4). Hal ini dibuktikan dengan tingginya harga pengganti beras raskin yang ditetapkan pemerintah, sebesar Rp 8 ribu.
Suswono mengatakan, bila ada temuan raskin berwana kuning atau berkutu, kepala desa bisa mengembalikannya ke Bulog. Namun, menurutnya, sosialisasi tentang raskin ke tingkat bawah, masih kurang maksimal. (Baca: Kualitas Buruk, Warga Kulonprogo Tolak Raskin)
Editor: Nanda Hidayat
Raskin Tak Layak, Mentan Kritik Sistem Pengelolaan Beras Bulog
KBR68H Jakarta - Kementerian Pertanian menilai temuan beras untuk rakyat miskin (raskin) yang tidak layak, akibat kesalahan pengelolaan beras di Perum Bulog.

NASIONAL
Rabu, 23 Apr 2014 22:58 WIB


raskin, menteri pertanian, bulog
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai