KBR68H, Jakarta - Kepolisian Indonesia menyatakan konflik di sejumlah daerah, seperti Aceh, Sulawesi Tengah dan Papua tidak berkaitan dengan Pemilu. Juru Bicara Kepolisian Indonesia, Boy Rafli Amar mengatakan daerah-daerah tersebut sudah terkenal rawan konflik sebelum agenda Pemilu berlangsung. Selain itu, menurutnya, tindak kerusuhan selalu terjadi di luar jadwal kampanye. Boy menegaskan rangkaian agenda Pemilu sampai hari ini berjalan lancar.
"Jadi gangguan-gangguan keamanan, kriminalitas yang ada, kami belum melihat adanya yang secara langsung menghambat agenda pemilu. Itu ada, tapi terjadi di luar konteks agenda pemilu. Jadi gangguan-gangguan kriminalitas yang terjadi, yaitu memang juga memang kita jumpai ketika tidak berlangsungnya agenda pemilu," kata Boy Rafli Amar di Mabes Polri, (6/4).
Juru Bicara Kepolisian Indonesia, Boy Rafli Amar menambahkan pihaknya memastikan dari sekitar 550 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS), mayoritas aman. Kepolisian telah menyiapkan pola penempatan personil sesuai dengan tingkat kerawanannya. Pada wilayah berstatus aman, kepolisian menempatkan dua petugas, dibantu 10 anggota linmas untuk mengawasi lima TPS. Kemudian, untuk wilayah berstatus rawan 1, kepolisian menempatkan dua petugas, dibantu empat linmas mengawasi dua TPS. Terakhir, di wilayah rawan dua, kepolisian menempatkan dua petugas, dibantu 4 linmas untuk mengawasi satu TPS.
Editor: Fuad Bakhtiar