KBR68H, Jakarta - Pengusaha Ritel mempertanyakan ketersedian alat Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk mensertifikasi mainan anak yang beredar di pasaran.
Wakil Ketua Asosiasi Ritel Indonesia Tutum Rahanta mengatakan berbagai jenis mainan anak yang diragukan kualitasnya. Sehingga dirinya meragukan kelengkapan alat untuk mensertifikasi produk mainan tersebut. Tutum meminta kepada pemerintah untuk memastikan hal tersebut lantaran pada akhir April nanti semua mainan anak harus bersertiifkasi SNI.
"Ada hal-hal yang mereka tidak bisa sertifikasi juga, ini juga harus bisa dimasukkan untuk pemerintah. Terus kecepatan soal waktu, belum lagi dikepastian biaya. Seharusnya itu diumumkan secara transparansi, kalau itu disimulasikan sudah tidak cukup, pemerintah harus mengambil langkah. Apakah ini diperpanjang, ini yang harus dari pemerintah bukan hanya dari satu sisi seakan-akan ini tidak mau keluar dan tidak mau dimonitoring,” kata Tutum kepada KBR68H, Jumat (11/4).
Mulai akhir April nanti pemerintah mewajibkan produk mainan anak memenuhi SNI. Label SNI dilakukan sebagai upaya melindungi anak-anak dari masalah keamanan, kesehatan dan keselamatan.
Sementara jika kebijakan ini terus berlanjut para pengusaha mainan khawatir pasokan mainan bakal turun hingga 40 persen.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Pengusaha Ritel Ragukan Badan Sertifikasi untuk Mainan Anak
KBR68H, Jakarta - Pengusaha Ritel mempertanyakan ketersedian alat Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk mensertifikasi mainan anak yang beredar di pasaran.

NASIONAL
Jumat, 11 Apr 2014 16:47 WIB


mainan, SNI
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai