KBR68H, Jakarta - Pemerintah Tiongkok perjual belikan organ tubuh pengikut Falun Gong. Ini pengakuan salah seorang pengikut Falun Gong dari Tiongkok yang juga menjadi korban penyiksaan, Lisa.
Lisa mengatakan pemerintah kerap menyiksa aktifis Falun Gong hingga melakukan pengambilan paksa organ tubuh tanpa menggunakan obat bius sebelumnya.
Alasannya kata dia, organ tubuh pengikut Falun Gong terkenal dengan terjamin kesehatannya. Sehingga banyak diminati oleh para pencari donor dari seluruh dunia.
“Sampai saat ini masih banyak terdapat praktisi Falun Gong yang hidup didalam ketakutan karena setiap saat bisa saja ditangkap dan dipenjara bahkan diambilnya organnya secara hidup-hidup. Tiongkok itu terkenal dengancangkok organ, organ yang diambil adalah organ yang sehat dan itu banyak berasal dari pengikut Falun Gong," ujarnya kepada wartawan di Kantor YLBHI Jakarta, Kamis (24/4).
"Karena pada dasarnya pengikut Falun Gong itu orang yang sehat bukan hanya sehat jasmani, juga sehat rohani. Hal itu menjadi suatu penawaran yang baik untuk penjualan organ. Pengambilan organ itu dilakukan dengan paksa dan hidup-hidup tanpa obat bius seperti ginjal, hati bahkan mata," Lanjut Lisa.
Lisa menambahkan, hingga saat ini ada sekitar seratusan juta orang pengikut Falun Gong hidup berada dibawah tekanan pemerintah mereka sendiri. Sebelumnya, Falun Gong adalah suatu kegiatan olah pernafasan dan kesadaran jiwa untuk kesehatan yang merupakan bagian dari budaya tradisional Cina dan diperkenalkan kembali di negara Republik Rakyat Cina.
Akan tetapi, sejarah Falun Gong di Tiongkok diwarnai dengan tindak kekerasan dan penyiksaan oleh pemerintah RRC terhadap para praktisi kegiatan tersebut. Tindakan kejam tersebut dilakukan karena para Praktisi Falun Gong tersebut dipaksa untuk melepaskan keyakinannya terhadap latihan spiritual Sejati-Baik-Sabar.
Editor: Pebriansyah Ariefana