KBR68H, Jakarta - Pemerintah akan mengevaluasi seluruh sekolah internasional yang ada di Indonesia. Evaluasi tak hanya memeriksa kelengkapan izin penyelenggaraan pendidikan, tapi juga mencakup pemenuhan kompetensi guru di 111 sekolah internasional.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan evaluasi terhadap para guru sekolah internasional ini menjadi penting dilakukan setelah ada kabar tentang seorang guru di Jakarta Internasional School (JIS), William James Vahey yang dinyatakan Interpol sebagai buronan Biro Investigasi Federal (FBI) Ameika Serikat atas tuduhan kejahatan seksual pada anak-anak.
“ Walaupun ada korban, kita sudah memberikan rasa simpati dan empati untuk keluarga. Ini menjadi catatan penting kita untuk melakukan audit. Selama ini kita beranggapan sekolah sekelas JIS tak punya izin, rasanya kok tidak percaya. Yang kedua masa dia tidak mempunyai kualifikasi yang cocok. Tapi dengan adanya peristiwa ini, akan menjadi dasar untuk melakukan audit menyeluruh, " jelas Musliar Kasim.
Musliar Kasim menambahkan, selain mengevaluasi kompetensi guru internasional pengamanan sekolah internasional juga akan dievaluasi.
Menurutnya mencuatnya kasus kejahatan seksual di TK JIS akan dijadikan momen bagi pemerintah untuk mengaudit seluruh sekolah internasional di Indonesia.
Sebelumnya, Kepala sekolah Jakarta International School Timothy Carr mengakui kalau William James Vahey, guru yang merupakan pedofilia buron FBI pernah bekerja di lembaganya.
Ia mengatakan pihaknya baru-baru ini memperoleh informasi dari sekolah internasional yang berada di Caracas, Venezuela mengenai penyelidikan yang dilakukan oleh Biro Investigasi Federal Amerika Serikat atau FBI. Timothy Carr mengatakan masalah tersebut saat ini sedang diselidiki FBI.
Editor: Luviana