KBR68H, Jakarta - Kementerian Perhubungan akan meningkatkan pengawasan jalur kereta api selatan pasca kecelakaan KA Malabar kemarin. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Anggoro Budi Wiryawan mengatakan, pengawasan akan ditingkatkan dari dua kali sehari menjadi tiga kali dalam sehari. Selain itu, dia juga mengaku telah mengirimkan ahli untuk meneliti kondisi tanah di lokasi kecelakaan KA Malabar di Tasikmalaya.
"Evaluasi itu memang dilakukan tiap tahun. Sekarang kita tingkatkan pengawasan di lokasi yang rawan. Tiap hari SOP kita dengan PT KAI melakukan pengawasan 2 kali sehari. Tapi di lokasi rawan, kita tingkatkan menjadi 3 kali sehari," kata Anggoro Budi Wiryawan saat dihubungi KBR68H.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Anggoro Budi Wiryawan menambahkan, saat ini tim evakuasi masih berusaha mengangkat lokomotif KA Malabar dari dasar jurang, sedangkan gerbong penumpang telah dievakuasi. Sementara itu Direktur Jenderal Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko mengatakan, jalur kereta api paling rawan ada di sepanjang Ciawi - Cicalengka. Jalur tersebut dianggap rawan karena berada di atas tanah yang labil.
Editor: Fuad Bakhtiar