KBR68H, Jakarta - Neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2014 dinyatakan surplus hingga Rp 8,9 triliun atau setara 785 juta dolar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, penyebabnya diantaranya adalah tingginya suku bunga dan rendahnya nilai tukar rupiah. Hal tersebut membuat sektor industri melakukan penyesuaian dengan mengurangi impor.
"Neraca perdagangan Februari surplus 785,3 juta US Dollar secara nilai. Dan secara volume juga terjadi surplus 32,64 juta ton. Artinya barang yang diekspor lebih banyak daripada yang diimpor. Ini menunjukkan bahwa impor sudah menurun. Apakah keberhasilan dari membatasi impor atau karena faktor nilai tukar dan BI rate," jelasnya dalam jumpa pers di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (1/4).
Kepala BPS, Suryamin menambahkan. Surplus neraca perdagangan Februari ini sebagian besar disumbang oleh ekspor non migas diantaranya coklat, minyak kelapa sawit, dan udang. Komoditi tersebut telah meningkat harga jualnya sehingga bisa memberikan keuntungan yang lebih besar.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Neraca Perdagangan Februari Surplus Hingga 8,9 Triliun
KBR68H, Jakarta - Neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2014 dinyatakan surplus hingga Rp 8,9 triliun atau setara 785 juta dolar.

NASIONAL
Selasa, 01 Apr 2014 19:40 WIB


ekonomi, neraca perdagangan, APBN
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai