Bagikan:

Migrant Care: Perbaiki Penempatan Buruh, Bukan Bahas Diyat

LSM Migrant Care meminta pemerintah menunda rencana pembatasan uang diyat atau uang pengganti nyawa.

NASIONAL

Jumat, 04 Apr 2014 07:46 WIB

Author

Rio Tuasikal

Migrant Care: Perbaiki Penempatan Buruh, Bukan Bahas Diyat

migrant cate, satinah, TKI

KBR68H, Jakarta - LSM Migrant Care meminta pemerintah menunda rencana pembatasan uang diyat atau uang pengganti nyawa. 


Ketua Migrant Care Anis Hidayah mengatakan, seharusnya pemerintah membenahi sistem penempatan buruh migran. Pembenahan itu bisa meliputi perbaikan kerjasama dengan negara tujuan migran, memperketat sistem pengawasan, dan memberi bantuan hukum bila WNI terlibat kasus.

 

"Sebenarnya pemerintah tidak perlu melakukan batasan itu, karena diyat itu kan jalan terakhir. Yang harus disiapkan pemerintah sekarang adalah bantuan hukumnya. Jadi nggak usah ngomong proses yang di ujung, tapi proses di awal yang diperkuat. Kalau proses hukumnya itu adil dan akuntabel, saya kira (buruh migran) bisa diselamatkan," terang Anis kepada KBR68H, Kamis (3/4) malam.


Sebelumnya, pemerintah akan membatasi uang diyat atau tebusan untuk WNI yang akan dihukum pancung. Pemerintah berencana membatasi jumlahnya sekitar Rp 200 juta untuk tiap WNI. Hal ini sudah direncanakan oleh Kemenkopolhukam dan akan dirumuskan berasama DPR dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan agar nilai uang dhiyat tidak terus melambung. Sebab saat ini ada lebih 30 buruh migran yang menanti hukuman pancung di Arab Saudi.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending