KBR68H, Jakarta - Pemerintah akhirnya akan memenuhi uang tebusan untuk buruh migran asal Semarang, Jawa Tengah Satinah.
Pernyataan bahwa pemerintah akan memenuhi kekurangan uang untuk pembayaran uang diyat ini pertamakali disampaikan dalam akun Melanie Subono: https://twitter.com/melaniesubono
Melanie dalam satu kicauannya menyatakan: “KALIAN MENANG,RaKYAT berhasil. Negara gerah ama kalian. NEGARA akan penuhin Kekurangan Bayar u/ Satinah !!”
Pernyataan ini juga dikirimkan Melanie melalui sms ke sejumlah kalangan.
Analis kebijakan Migrant Care, Wahyu Susilo menyatakan bahwa Migrant care dan Melanie Subono menerima informasi sesaat ketika mereka meninggalkan rumah Satinah di Semarang, Jawa Tengah Kamis sore (3/4).
Wahyu Susilo menambahkan bahwa informasi tersebut sangat melegakan banyak pihak. Namun Migrant Care meminta pemerintah yang memberikan kabar secara langsung pada keluarga Satinah.
“Pemerintah wajib memberitahukan segera karena keluarga selalu mendapatkan informasi yang simpang siur. Jadi informasi baik ini harus segera disampaikan langsung,” ujar Wahyu Susilo.
Migrant Care juga meminta pada pemerintah agar segera membebaskan Satinah dan memulangkan Satinah ke Indonesia.
“Selain itu pemerintah juga tidak boleh mengulangi kesalahan dan kelalaian. Jika ada buruh migran bermasalah seharusnya didampingi pengacara dan pihak-pihak yang melakukan advokasi. Jangan dibiarkan sendiri.”
Pernyataan tersebut menyusul mekanisme penyelesaian yang tidak adil bagi Satinah dan kasus-kasus buruh migran lainnya yang bekerja di luar negeri.
Satinah adalah TKW yang divonis hukuman pancung karena dituduh membunuh majikannya. Batas waktu pembayaran uang diyat Satinah paling lambat dibayarkan Kamis (3/4) hari ini.