KBR68H, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa 4,5 SR di Yogyakarta, Rabu (2/4) malam ini bukan disebabkan aktivitas kegempaan di Chili.
Seperti yang diketahui gempa berkekuatan 8,2 Skala Richter (SR) melanda pesisir utara Chili, Selasa (1/4) kemarin. Gempa itu menyebabkan gelombang tsunami setingggi 2 meter.
Sebanyak 5 warga yang tewas akibatnya. Mereka di antarany adalah orang-orang yang tertimpa reruntuhan. Adapula yang meninggal akibat serangan jantung yang dipicu gempa.
Gempa itu bersifat dangkal karena terjadi di sekitar 20 kilometer di bawah dasar laut dan menimpa sekitar 100 kilometer arah barat laut kota pertambangan Iquique di perbatasan Peru.
Petugas BMKG Arif Nurokhin menjelaskan jauhnya jarak antara Chili dengan Indonesia, maka tidak ada pengaruh secara kegempaan.
"Tidak ada. Hubungannya saat jauh," jelas Arif saat dihubungi KBR68H, Rabu (2/4) malam.
Arif menjelaskan, meski skala kegempaan kecil, gempa di Yogya itu menggetarkan 5 kawasan di Kota Pelajar itu. Di antaranya pusat kota Yogya, Bantul, Klaten, dan Gunung Kidul.
"Jadi memang meskipun kurang dari 5, tapi sangat terasa Yogya, Bantul, Klaten, Gunung Kidul," papar Arif.
Editor: Pebriansyah Ariefana