KBR68H, Jakarta- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai ada muatan politis di balik informasi yang beredar tentang pencairan tunjangan sertifikasi guru senilai Rp 6 triliun.
Sekretaris Jenderal FSGI, Retno Listyarti mengatakan, meskipun tunjangan guru untuk bulan Januari sampai Maret dibayarkan pada bulan April, namun dalam peraturannya tidak dijelaskan pembayaran tunjangan tepat hari ini atau tanggal 9 April yang bertepatan dengan Pemilihan Calon Legislatif.
"Pokoknya ya sepanjang April itu, tidak menyebut tanggal seperti tahun ini. Ini memang jadi tumben. Jadi sulit sekali dugaan orang yang menyatakan tidak ada maksud tertentu di balik kebijakan ini, ini sangat politis, dan kami guru-guru juga sangat politis. Dan ini juga menguntungkan partai yang saat ini berkuasa dan bosnya pa Nuh kan," kata Retno dalam Wawancara Sarapan Pagi KBR68H, Rabu (9/4).
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Menargetkan pekan ini tunjangan guru untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) di daerah senilai Rp 6 triliun segera dibagikan.
Inspektorat Jenderal Kemendikbud Haryono Umar, mengatakan pembagian tersebut tinggal menunggu proses administrasi dari pihak Kementerian Keuangan yang selesai pada pekan ini. Sementara Mendikbud sendiri mengaku pencarian dana tunjangan akan dibagikan tepat pada pencoblosan Pileg hari ini.
Editor: Antonius Eko