KBR68H, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM menyatakan baru sekitar 70% wilayah yang menggunakan biodiesel. Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, saat ini para produsen biodiesel kesulitan untuk mengirim ke daerah terpencil seperti Maluku dan Papua. Kata dia, guna mengatasi hal tersebut Kementerian ESDM bakal berkoordinasi dengan Pertamina.
"Pertamina akan menjemput atau produsen tidak perlu mengirimkan sampai depot di Sulawesi atau Depot di Papua atau Maluku. Dikirimkan ke terminal besar Pertamina yang ada di Balikpapan, Batam, nanti Pertamina yang menyalurkan. (Ini akan menambah biaya?), tidak ini saya kira kalau harga mau ditanggung Pertamina atau badan usaha. Saya melihat kalau dari kajian kita dengan Pertamina itu akan murah," kata Dadan dalam Program Sarapan Pagi KBR68H.
Direktur Bioenergi Kementrian ESDM Dadan Kusdiana menambahkan, kementeriannya menargetkan penggunaan biodiesel naik hingga 7% tiap tahunnya.
Kementerian Koordinator bidang Perekonomian mengklaim berhasil menghemat 800 juta dollar atau Rp 9,1 triliun lebih dari penggunaan 700 ribu Kilo liter biodiesel tahun lalu. (Baca: Pakai Biodiesel, Negara Hemat Rp 9 Triliun) Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, penghematan bisa meningkat lagi jika target penggunaan 3,4 juta Kilo Liter biodiesel pada 2014 ini terpenuhi.
Editor : Sutami