KBR68H, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengklaim rencana akuisisi Bank Tabungan Negara (BTN) oleh Bank Mandiri bertujuan memenuhi permintaan 1,5 juta rumah setiap tahunnya.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, saat ini BTN tidak sanggup memenuhi permintaan rumah dengan jumlah tersebut. Oleh karena itu Mandiri dan BTN mesti bersatu guna mendanai pembangunan perumahan di Indonesia.
"Itu baru pemikiran dari BUMN. Masih perlu proses. Tujuannya adalah untuk menolong BTN supaya memiliki kemampuan lebih besar. Karena kekurangan perumahan, atau deadlok nya itu, satu tahun 1,5 juta rumah. Dengan kemampuan BTN sekarang, itu tidak mungkin mendanai kekurangan rumah sekarang. Karena itu BTN harus diperbesar," ujar Dahlan di Jakarta, Kamis (14/7).
Dahlan Iskan menambahkan, jika akusisi terealisasi, BTN tidak akan dihilangkan. Namun BTN akan menjadi anak usaha Bank Mandiri. Dahlan juga mengklaim penggabungan dua bank tersebut tidak akan membuat bunga kredit rumah meningkat.
Editor: Antonius Eko