KBR68H, Jakarta – Meski Ujian Nasional untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) akan dilangsungkan besok, Federeasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) sudah mencatat ada 10 laporan dugaan kecurangan UN.
Menurut FSGI, kecurangan terjadi di empat kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan.
Sekretaris Jendral FSGI Retno Listyarti mengatakan, salah satu bentuk kecurangan adalah jual beli kunci jawaban UN dengan tarif Rp 50-300 ribu.
"Jadi ada marak jual beli kunci jawaban pun yang 20 paket, harga juga bervariasi, paling rendah ada yang 50 ribu sampai harga 300 ribu. dan paketnya pun beda-beda, rupanya ada paket 60 persen betul, ada paket 80 betul dan ada 100 persen. Itu harganya berbeda-beda lagi, jadi kami baru menerima laporan itu, dari 4 kota," kata Retno Listyarti ketika dihubungi KBR68H hari ini (13/4).
(baca juga: FSGI Klaim Punya Bukti Jual Beli Kunci Jawaban UN)
FSGI mengaku tidak berwenang untuk menindaklanjuti temuan tersebut. Namun, menurut Retno, pemerintah selama ini cenderung membiarkan terjadinya kecurangan dan gagal melakukan pencegahan. Retno yakin kalau praktik jual beli jawaban akan terus terjadi selama sistem Ujian Nasional tidak diubah.
Sementara itu FSGI tetap menuntut pemerintah tidak menjadikan nilai UN sebagai ukuran semua hal, di antaranya, kelulusan siswa, peringkat sekolah dan masuk perguruan tinggi.
Editor: Citra Dyah Prastuti