KBR68H, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan memantau langsung proses pencoblosan pemilu legislatif bagi WNI di Singapura dan Malaysia besok. Anggota Bawaslu, Nelson Simanjuntak mengatakan Bawaslu ingin mencegah kecurangan dan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi pada hari pemilihan. Hingga hari ini, Bawaslu belum menemukan kecurangan dan pelanggaran dalam persiapan pemilu di kedua negara tersebut.
“Di sini akan ada DPT, sekitar 120 ribu dan mereka sudah menyiapkan 36 TPS. Lalu kemudian mereka menyiapkan barcode. Jadi kartu undangannya sudah memiliki undangan barcode sehingga lebih mudah untuk dicatatkan kembali. Sebab kalau itu dilakukan secara manual, maka tidak akan terlayani. Laporan mereka tadi persiapan surat suara dan perlengkapan pungutan suara tadi sudah lengkap, TPS-nya juga sudah. Karena bisa anda bayangkan 120 ribu suara itu bukan suatu perkara yang mudah itu yah,” ujarnya kepada KBR68H saat dihubungi (5/4)
Pemungutan suara pemilu legislatif 2014 untuk daerah pemilihan luar negeri sudah berlangsung di enam wilayah, yaitu di Beijing, Brasilia, Kopenhagen, Santiago, Shanghai dan Hongkong. Sejauh ini Bawaslu hanya mengawasi pemilu di Hongkong. Lima wilayah lainnya luput dari pengawasan karena keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran. Bawaslu memilih mengawasi pemilu di Hongkong karena jumlah pemilih yang cukup besar di negara itu. Bawaslu hanya menempatkan petugas pengawas luar negeri di negara yang jumlah pemilihnya lebih dari 5.000 orang.
Editor: Fuad Bakhtiar