KBR68H, Jakarta - Pemerintah diminta meningkatkan sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk menekan angka kematian ibu melahirkan. Pengamat kesehatan reproduksi Bagus Rahmat mengatakan, asuransi sosial JKN membutuhkan peran aktif masyarakat. Pasalnya, banyak yang enggan menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional karena berbelit. (Baca: Puskesmas di Kupang Dilarang Terima Pasien Ibu Melahirkan dengan Jampersal)
"Seolah-olah menimbulkan kesan bahwa prosedural kita rumit. Padahal hanya perlu sosialisasi aja bahwa memang Anda harus aktif dulu. Berperan aktif dalam proses asuransi ini dan masyarakat banyak yang enggak tahu. Dipikirnya, teirma-terima saja, dikira pemberian dari pemerintah. Padahal, perlu peran serta aktif dari masyarakat. Itu kurang diinfokan pada masyarakat," kata pengamat kesehatan reproduksi Bagus Rahmat ketika dihubungi KBR68H, Rabu (23/04).
Sebelumnya, penghapusan program Jaminan Persalinan (Jampersal) yang diberlakukan sejak adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berdampak pada meningkatnya angka persalinan ibu melalui dukun bayi di Bondowoso, Jawa Timur. Hingga April ini, ada 100 persalinan ibu melalui dukun bayi. Padahal, tahun 2013 angka itu turun menjadi 480an persalinan ketimbang tahun sebelumnya sekitar 800.
Editor: Nanda Hidayat
Banyak Ibu Melahirkan di Dukun, Sosialisasi JKN Perlu Diperkuat
KBR68H, Jakarta - Pemerintah diminta meningkatkan sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk menekan angka kematian ibu melahirkan.

NASIONAL
Rabu, 23 Apr 2014 22:49 WIB


jkn, jampersal, melahirkan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai