Bagikan:

APINDO Minta Kenaikan Listrik Industri Bulan Depan Dibatalkan

KBR68H, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) meminta pemerintah untuk mengkaji ulang kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) bagi pelanggan industri menangah (I-3) dan industri besar (I-4). Tarif ini akan naik bulan depan.

NASIONAL

Selasa, 22 Apr 2014 15:51 WIB

Author

Nur Azizah

APINDO Minta Kenaikan Listrik Industri Bulan Depan Dibatalkan

APINDO, kenaikan listrik

KBR68H, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) meminta pemerintah untuk mengkaji ulang kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) bagi pelanggan industri menangah (I-3) dan industri besar (I-4).  Tarif ini akan naik bulan depan.

Ketua Bidang Perdagangan APINDO Franky Sibarani mengatakan, kenaikan tarif listrik itu mengancam daya saing produk lokal. Kenaikan tarif listri yang akan berlaku Mei nanti juga mengancam peluang investasi.

"Ya tentu ada konsekuensi di dalam industri nantinya bahwa beberapa industri yang sebelumnya tahun lalu mereka sudah menyampaikan kalau I-4 khususnya naik 64 persen, maka beberapa industri I-4 itu akan mengurangi kapasitas produksi dan menunda investasi misalnya perluasan," kata Franky kepada KBR68H, Selasa (22/4).

"Serta tidak menutup kemungkinan ada yang tutup karena sudah tidak bisa lagi berkompetisi dengan produk produk impor atau produk yang dihasilkan di indonesia tidak dapat berkompetisi di tingkat global," lanjutnya.

Sebelumnya, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral ESDM menetapkan kenaikan tarif listrik bagi pelanggan industri akan berlaku mulai bulan depan. Kenaikan berkisar 38,9 hingga 64,7 persen ini bakal dilakukan secara bertahap pada Mei, Juli, September dan Oktober.

Tarif kenaikan listrik itu belum bisa diberlakukan terhadap perusahaan yang belum terdaftar. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan ada sekira 400 perusahaan yang sudah menemuinya untuk mendapatkan keringanan.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending