Bagikan:

Anas Ungkap Kasus Dana Kampanye Demokrat Pada Pilpres 2009

KBR68H, Jakarta - Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum telah menyiapkan berkas laporan kejanggalan dana kampanye Demokrat saat mengusung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dengan Boediono.

NASIONAL

Kamis, 17 Apr 2014 13:38 WIB

Anas Ungkap Kasus Dana Kampanye Demokrat Pada Pilpres 2009

dana kampanye, anas urbaningrum, demokrat, kpk, pemilu presiden

KBR68H, Jakarta - Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum telah menyiapkan berkas laporan kejanggalan dana kampanye Demokrat saat mengusung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dengan Boediono. Laporan itu akan diserahkan Anas ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

Langkah itu diambil menyusul tudingan Anas yang menyatakan, ada aliran dana Bank Century yang diduga dipakai Partai Demokrat untuk mendukung pasangan SBY-Boediono saat Pemilu Presiden 2009.  Menurut Anas kuasa hukumnya telah melengkapi berkas-berkas yang akan dilaporkan.(Baca: KPU Tidak Transparan dalam Pengumuman Dana Kampanye Parpol)

"Sedang diselesaikan penjelasan tertulisnya. Nanti kalau sudah lengkap insya Allah akan diserahkan, nanti dijelaskan dulu biar lengkap nanti para penelaah mudah membacanya dan menelaah. Kalau tidak dilakukan, yang tidak tahu, tidak bisa membaca data itu,” kata Anas di KPK.

Sebelumnya, Anas menyebutkan ada kejanggalan dalam dana kampanye Demokrat saat mengusung SBY- Boediono pada Pilpres 2009 itu. Anas menuding ada aliran dana kampanye yang terkait dengan dana talangan Bank Century. Kejanggalan itu ada di dalam laporan penyumbang kampanye senilai Rp 232 miliar tercantum nama beberapa pihak baik per orangan maupun perusahaan. Namun setelah nama-nama itu ditelusuri, para penyumbang itu justru tidak pernah mengirimkan uangnya untuk keperluan kampanye Pilpres.

Editor: Rony Rahmatha

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending