Bagikan:

UN Ditunda, Kemendikbud Selidiki Perusahaan Pemenang Tender

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memastikan akan mengusut perusahaan pemenang tender yang lamban dalam percetakan dan pengiriman soal Ujian Nasional.

NASIONAL

Senin, 15 Apr 2013 08:49 WIB

UN Ditunda, Kemendikbud Selidiki Perusahaan Pemenang Tender

ujian nasional

KBR68H, Jakarta- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memastikan akan mengusut perusahaan pemenang tender yang lamban dalam percetakan dan pengiriman soal Ujian Nasional. Akibatnya, pemerintah terpaksa menunda pelaksanaan UN setingkat SMU di 11 propinsi.

Juru Bicara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ibnu Hamad menyatakan kementerian sudah mengecek ke perusahaan percetakan untuk memastikan pengepakan soal Ujian Nasional segera selesai, karena persoalan pengepakan dan pengiriman ke 11 provinsi ditangani oleh satu perusahaan, yakni  PT. Galia.

Menurut Ibnu dari 6 perusahaan yang digandeng Kemendikbud, hanya PT Galia yang bermasalah, sementara sisanya lancar. Menurut Ibnu, lambannya PT Galia dalam pengerjaan akan menjadi bahan evaluasi, apalagi Presiden sudah memerintahkan investigasi atas kasus ini. 
 

"Iya tentu saja ini prinsipnya pekerjaan yang sifatnya tender dan yang menawar menunjukan kemampuannya. Apalagi sebelum pekerjaan dilelang ada penjelasan pekerjaan, sudah menyatakan mampu dengan jadwal yang ada, tidak ada alasan apapun. Oleh karena itu Pak Menteri kemarin juga sampaikan mengenai pesan presiden agar dilakukan investigasi untuk tindakan berikutnya,"ujar Juru Bicara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ibnu Hamad dalam program Sarapan Pagi KBR68H.
 
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menunda ujian nasional UN setingkat SMA mata pelajaran Bahasa Indonesia di 11 provinsi. Provinsi yang menunda UN Bahasa Indonesia di antara Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending