KBR68H, Jakarta – Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) mengancam mogok nasional selama 3 hari untuk menentang rencana penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Presidium MPBI, Said Iqbal menilai, pengalihan subsidi BBM ke bantuan tunai hanya untuk kepentingan partai penguasa saja. Menurutnya, pemerintah lebih baik mengarahkan subsidi tersebut untuk menggratiskan biaya pengobatan seluruh rakyat.
"Pemerintah tidak mau menjalankan jaminan kesehatan seluruh rakyat, 1 Januari 2014 dimana ukurannya adalah, pemerintah hanya mau memberikan penerima bantuan iuran untuk orang miskin dan tidak mampu hanya berjumlah 86,4 juta jiwa. Padahal, perintah undang-undang seluruh rakyat. Ini saja tidak jelas, tiba-tiba subsidi yang diarahkan ke BBM mau dicabut untuk cahs money transfer yang terkenal Bantuan Langsung Tunai atau sekarang Bantuan Keluarga Harapan. Karena orientasinya tidak jelas, lebih pada pemilu, lebih pada cash money transfer. Itu yang kita lawan,"ujar Said Iqbal.
Presidium Majelis Pekerja Buruh Indonesia Said Iqbal memprediksi, penaikan harga BBM bersubsidi akan mengakibatkan lonjakan harga barang kebutuhan lain. Akibatnya, daya beli buruh akan semakin menurun. Sebelumnya, pemerintah berencana menaikan harga BBM bersubsidi menjadi Rp 6.500 bagi pemilik mobil pribadi. Sebagai gantinya, pemerintah berencana menyalurkan bantuan tunai pada warga miskin.
Tolak BBM Naik, Buruh Ancam Mogok Nasional 3 Hari
Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) mengancam mogok nasional selama 3 hari untuk menentang rencana penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

NASIONAL
Senin, 22 Apr 2013 19:23 WIB


bbm subsisi, buruh
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai