KBR68H, Jakarta - Sedikitnya 200 warga dan aktivis menjadi tersangka konflik tanah selama tahun ini.
Aktivis LSM Wahana Lingkungan Hidup WALHI Sumatera Selatan Hadi Jatmiko mengatakan, data ini menunjukan indikasi aparat hukum tidak berpihak pada kepentingan masyarakat saat menangani kasus sengketa lahan dengan perusahaan. Hadi Jatmiko mengatakan, data tersebut terungkap dalam pertemuan Walhi se-Sumatera yang digelar pekan ini. Kata dia, jumlah tersangka terbanyak berada di Sumatera Selatan.
"Penolakan yang dilakukan masyarakat, berakhir dengan dikriminalisasinya masyarakat. Tujuannya, ini untuk membungkam persoalan, sehingga akar persoalan itu tidak muncul dan yang muncul tindakan kriminalisasi. Contoh di Sumatera Selatan, itu tinggi, ada 52 orang ditahan dan dijadikan tersangka," ujar Hadi kepada KBR68H.
Sebanyak 55 orang warga dan aktivis WALHI di Sumsel ditetapkan sebagai tersangka dalam konflik lahan. Direktur Eksekutif Walhi Sumsel Anwar Sadat merupakan salah seorang yang ditahan sejak akhir Januari lalu dengan tuduhan menghasut warga dan merusak pagar markas Polda Sumatera Selatan. Polisi menuding penghasutan dan perusakan itu terjadi saat demonstrasi menuntut penyelesaian sengketa lahan antara warga Kabupaten Ogan Ilir dengan PT Perkebunan Nusantara VII Cinta Manis.
Sejak Awal Tahun, 200 Warga Jadi Tersangka Konflik Lahan
Sedikitnya 200 warga dan aktivis menjadi tersangka konflik tanah selama tahun ini. Aktivis LSM Wahana Lingkungan Hidup WALHI Sumatera Selatan Hadi Jatmiko mengatakan, data ini menunjukan indikasi aparat hukum tidak berpihak pada kepentingan masyarakat s

NASIONAL
Kamis, 11 Apr 2013 12:33 WIB


Tersangka Konflik Lahan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai