KBR68H, Jakarta - Pemimpin DPR akan mendorong Presiden agar membentuk tim investigasi independen terkait kasus penyerbuan penjara Cebongan di Sleman, Yogyakarta.
Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan, pembentukan tim investigasi independen sangat penting untuk mencegah konflik kepentingan dalam penyelidikan.
Pembentukan tim investigasi independen akan dibahas lebih dulu di rapat pimpinan DPR.
"Kita akan mendorong presiden, dan meminta agar ada inisiatif seperti apa yang diusulkan (pembentukan tim investigasi independen). Secara pribadi, usulan bentuk tim independen saya dukung seribu persen. Karena saya yakin, tidak ada persoalan yg bisa diselesaikan oleh diri sendiri. Sekali lagi, ini akan menjadi prioritas Rapim DPR. Dan ini akan di-endorse menjadi agenda dalam pertemuan dengan Presiden dalam waktu dekat, agar negara berani tampil membentuk tim independen menyelesaikan persoalan ini (penyerangan LP Cebongan)," kata Pramono Anung.
Saat ini TNI dan Polri memiliki tim investigasi masing-masing dalam penyelidikan kasus penyerangan Cebongan. Komnas HAM juga mengirim tim penyelidik berbeda.
Hari ini, Koalisi Masyarakat Sipil dari berbagai individu dan institusi mengadukan kasus penyerbuan di penjara Cebongan Yogyakarta kepada Wakil Ketua DPR, Pramono Anung.
Mereka menuntut DPR agar turut megusut tuntas kasus penyerbuan itu, termasuk mendorong pembentukan tim investigasi independen.
Koalisi antara lain diisi sejumlah lembaga seperti Imparsial, Kontras, Indonesian Police Watch, Setara Institute, Elsam, serta sejumlah tokoh seperti bekas Ketua Komnas HAM MM Billah dan pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar.
Dalam penyerbuan itu sekelompok orang bersenjata menembak hingga tewas empat tahanan polisi yang dititipkan di penjara Cebongan. Kejadian ini diduga melibatkan anggota TNI sebagai balas dendam pasca tewasnya bekas anggota Kopasus.