KBR68H, Jakarta – PT. Kereta Api Indonesia mengklaim penggusuran kios di sepanjang stasiun kereta api listrik disebabkan meningkatnya jumlah penumpang transportasi massal itu. Direktur Keselamatan PT KAI, Bambang Irawan memperkirakan, jumlah penumpang meningkat dari 500an ribu menjadi 1,2 juta orang pada lima tahun mendatang.
Oleh sebab itu, PT. KAI tengah merevitalisasi sejumlah stasiun agar bisa menampung lebih banyak penumpang. Selain itu, dia berharap pembenahan fasilitas juga bisa menarik pengendara kendaraan pribadi.
"Jadi, sekali lagi, stasiun diperlukan untuk menjamin keselamatan penumpang, kemudahan naik turun, pelayanan makin lama makin baik, juga disiapkan untuk park and ride. Parkir, orang datang, naik kereta. Jadi tidak perlu naik kendaraan di Jakarta. Begitu juga dengan pulangnya, jadi, diperlukan penertiban yang sudah kita lakukan bersama,"ujar Direktur Keselamatan PT KAI, Bambang Irawan di Stasiun Gambir, Jakarta.
Sebelumnya, PT.KAI Daerah Operasi 1 Jakarta menolak perpanjangan izin 3.600 kios di stasiun-stasiun kereta api listrik Jakarta dan sekitarnya. Atas putusan itu, pedagang menolah penggusuran PT. KAI. Apalagi, PT. KAI tidak menyediakan kios alternatif atau pengganti.