Bagikan:

Pengusaha: Jika BBM Naik, Jangan Lebih dari Rp 6000

Kalangan pengusaha meminta pemerintah tak menaikkan harga BBM secara drastis. Dalam hitungan pengusaha, jika kenaikan tak lebih dari Rp 6000 rupiah, tak akan terlalu memukul dunia industri.

NASIONAL

Selasa, 16 Apr 2013 13:39 WIB

Pengusaha:  Jika BBM Naik, Jangan Lebih dari Rp 6000

BBM Naik, SPBU, industri

 KBR68H- Kalangan pengusaha meminta pemerintah tak menaikkan harga BBM secara drastis. Dalam hitungan pengusaha, jika kenaikan tak lebih dari Rp 6000 rupiah, tak akan terlalu memukul dunia industri.
 
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofyan Wanandi menyatakan selama  ini industri sudah tidak lagi mendapatkan jatah subsidi BBM. Meski demikian, kenaikan BBM tetap berpengaruh pada biaya logistik. 

Menurut Sofyan, yang terpenting saat ini pengusaha mendapat kepastikan kebijakan yang akan diambil pemerintah untuk mengendalikan BBM Bersubsidi.

“Pengusaha membutuhkan kepastian hukum, kita menyatakan lebih baik dinaikkan minyak itu sekarang daripada makro ekonomi kita terganggu, kita tidak bisa lagi investasi dalam bidang infrastruktur, defisit perdagangan terganggu. Sudah itu tidak naik-naik juga akhirnya spekulasi macam-macam dan segala macam penyelewengan sudah terjadi. Jadi untuk apa dipertahankan, kita juga tidak setuju dengan kenaikan itu tapi demi kepentingan makro ekonomi kita ke depan ya mesti dinaikkan,”papar Sofyan Wanandi dalam program Sarapan Pagi KBR68H.

Pemerintah masih terus mengkaji berbagai opsi terkait upaya pengendalian subsidi bahan bakar minyak (BBM). 

Salah satu kebijakan yang akan dilakukan dengan pemisahan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus pemilik mobil pribadi maupun sepeda motor dan angkutan umum lainnya.

Menurut Menteri ESDM Jero Wacik, nanti ada SPBU yang hanya khusus menjual BBM Premium dan hanya disubsidi sedikit oleh Pemerintah. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending