KBR68H, Jakarta - Jabatan Ketua Umum Partai Demokrat yang disandang Susilo Bambang Yudhoyono dinilai bertolakbelakang dengan instruksinya. Sebelumnya SBY memerintahkan menterinya yang berasal dari partai politik untuk fokus di pemerintahan. Bahkan SBY meminta menterinya agar mundur jika tak mampu melaksanakan perintahnya tersebut.
Pengamat Politik, Gungun Heriyanto mengatakan, keputusan SBY menerima jabatan Ketua Umum semakin membuat masyarakat tidak percaya dengan partai tersebut. Pasalnya, SBY akan lebih fokus membenahi kisruh di internal partainya.
"Berserakan statmen SBY yang mengatakan hal seperti itu, artinya kan memori publik yang dianggap pendek itu terbantu oleh berbagai catatan publik yang ada di media, itu yang menjadi paradok. Pada saat dia membangun kesadaran, pentingnya kuat institusi ketua umum partai sehingga diharapkan tidak rangkap jabatan, kemudian dinegasikan sendiri oleh pak SBY," kata Gungun kepada KBR68H.
Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat kemarin memutuskan SBY sebagai Ketua Umum. Ia menggantikan Anas Urbaningrum yang lengser karena tersangkut korupsi sarana olah raga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. SBY juga memilih Menteri Koperasi, Syarief Hasan sebagai Ketua Harian dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, EE Mangindaan sebagai Ketua Harian Dewan Pembina.
Pengamat: SBY Jilat Ludah Sendiri
Jabatan Ketua Umum Partai Demokrat yang disandang Susilo Bambang Yudhoyono dinilai bertolakbelakang dengan instruksinya. Sebelumnya SBY memerintahkan menterinya yang berasal dari partai politik untuk fokus di pemerintahan. Bahkan SBY meminta menterinya ag

NASIONAL
Senin, 01 Apr 2013 09:27 WIB


demokrat, klb
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai