Bagikan:

Pengamat: Pemilihan Pendahuluan Capres Partai Demokrat Hanya Basa-basi

Pengamat: Pemilihan Pendahuluan Capres Partai Demokrat Hanya Basa-basi

NASIONAL

Minggu, 07 Apr 2013 16:53 WIB

Pengamat: Pemilihan Pendahuluan Capres Partai Demokrat Hanya Basa-basi

Partai Demokrat, Penjaringan calon presiden, Pemilu 2014

KBR68H, Jakarta – Penjaringan calon presiden melalui Primary Election atau pemilihan pendahuluan yang akan dilakukan Partai Demokrat dinilai hanya untuk pencitraan semata.

Pengamat Politik LIPI Wawan Ichwanuddin menilai Presiden SBY sebenarnya sudah menyiapkan penggantinya sebagai calon presiden.

Menurut Wawan, publik sudah bisa membaca bahwa nama Gita Wirjawan yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perdagangan nyaris tak pernah terpinggirkan dari sisi SBY.

“Apakah publik percaya bahwa Pak SBY atau Demokrat sebagai jurinya akan berlaku setara bagi semua kandidat yang maju? Begini ya, bisa saja kan poin plus tetap dipegang oleh kader, misalnya. Atau SBY sudah menyiapkan pengganti. Apakah publik akan percaya bahwa ini betul-betul mekanisme yang dijalankan secara penuh? Dalam soal KLB saja, (kendali) kembali ke SBY. Jadi belum bisa melepaskan dari figur saja.” Jelas Pengamat Politik LIPI Wawan Ichwanuddin

Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan akan menjaring calon presiden untuk pemilu 2014 melalui pemilihan pendahuluan.

Diantara nama-nama itu, ada dua menteri yaitu Gita Wirjawan dan Dahlan Iskan, kemudian pengusaha Chaerul Tanjung dan pengurus Partai Demokrat Marzuki Alie. Banyak pengamat menilai Gita Wirjawan adalah orang yang disiapkan SBY sebagai penggantinya.

Nantinya akan dilakukan debat terbuka dari lebih dari 20 nama yang dikantongi partai tersebut untuk melihat kualitas calon.

Partai Demokrat mengatakan penjaringan ini difokuskan pada kualitas calon dan bukan popularitas.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending