KBR68H, Jakarta- Pemerintah berjanji akan lebih mengembangkan pertanian jeruk lokal. Ini dilakukan pasca pembatasan impor produk hortikultura. Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanudin Ibrahim mengatakan jika pengembakan pratanian jeruk lokal berhasil, maka produksinya akan mengimbangi jumlah buah impor. Sebab Setiap tahun Indonesia mengimpor buah dengan nilai transaksi mencapai Rp 2 triliun.
"Jadi kita akan konsentrasi mengembangkan jeruk dulu supaya bisa menurunkan penggunaan devisa, menghemat lebih tepat. Sehingga pembayaran kita, khususnya hortikultura, khusus lagi buah, itu neraca pembayarannya lebih baik. Paling banyak kita impor jeruk sejak 2-3 tahun terakhir. Gejalanya sudah sejak 5 tahun terakhir. Itu karena warnanya oranye jadi lebih menarik. Kisarannya setahun Rp 2 triliun," ujarnya saat dihubungi KBR68H.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanudin Ibrahim menambahkan nantinya pemerintah bakal menggenjot produksi jeruk lokal di Medan, Bengkulu, Sumatera Barat dan di Jawa Timur. Sebelumnya pembatasan buah impor mengakibatkan harga sejumlah produk buah lokal melonjak. Seperti apel Malang yang naik Rp 200 ribu per kardusnya, dari harga normal Rp 300 ribu.
Pemerintah Genjot Produksi Jeruk Lokal
Pemerintah berjanji akan lebih mengembangkan pertanian jeruk lokal. Ini dilakukan pasca pembatasan impor produk hortikultura.

NASIONAL
Selasa, 16 Apr 2013 12:42 WIB


jeruk lokal, hortikultura
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai