Bagikan:

Parpol Hanya Manfaatkan Caleg Artis

Para anggota legislatif dari kalangan artis diminta tak hanya jadi pajangan di parlemen. Pasalnya, merekalah citra dan wajah dari partai politik yang mendukungnya. Direktur Eksekutif Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengata

NASIONAL

Kamis, 25 Apr 2013 10:11 WIB

Author

Antonius Eko

Parpol Hanya Manfaatkan Caleg Artis

parpol, caleg artis

KBR68H, Jakarta - Para anggota legislatif dari kalangan artis diminta tak hanya jadi pajangan di parlemen. Pasalnya, merekalah citra dan wajah dari partai politik yang mendukungnya. Direktur Eksekutif Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan, kontribusi anggota parlemen, yang sebelumnya adalah selebriti, bisa dibilang nyaris tak terdengar.

Meski demikian, Titi mengakui ada beberapa artis yang serius menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat. Dia mencontohkan Rieke Dyah Pitaloka, Wanda Hamidah dan Dedi Gumelar mampu menunjukkan kontribusinya. Ketiganya bisa sukses di DPR karena sudah punya latar belakang politik.

“Harus diingat para artis yang saya sebut tadi adalah orang yang memulai karir politik terlebih dahulu, tidak ujug-ujug ke parlemen. Kita lihat tahun 2009 Wanda Hamidah sempat gagal di 2004, Rieke juga berkarir dulu di PDIP. Tidak ada mekanisme yang instan yang mereka berikan sehingga yang kita kenal bukan sekali jadi, tapi sosok yang dibentuk terlebih dahulu,” kata Titi.

Titi khawatir dengan caleg-caleg selebriti yang tak punya karir politik. Parpol hanya memanfaatkan mereka untuk meraih suara. Masyarakat, kata Titi, masih punya cenderung memilih sosok yang sudah terkenal.

“Kalau artis misalnya ditempatkan di dapil yang kita sebut kering bisa jadi tanpa dibayarpun partai mau menempatkan mereka. Misalnya di daerah-daerah yang bukan basis mereka, mereka dianggap mesin suara jadi tanpa mengeluarkan uangpun istilahnya partai tidak akan rugi karena ada suara yang mereka raup. Tapi kalau yang di dapil-dapil yang selama ini mereka dapat suara signifikan mereka tidak berani tempatkan artis di situ, pasti menempatkan kader-kader terbaik,” tambahnya.

Dia meminta parpol tak berhenti hanya sampai pencalonan, kerena mereka akan dinilai masyarakat. Jangan sampai masyarakat menertawakan partai yang mencalonkan para selebriti itu.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending