KBR68H, Surabaya - Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) mengaku rugi hingga puluhan miliar rupiah karena kesulitan mendapatkan solar bersubsidi. Kerugian merupakan dampak dari pembatasan penyaluran solar bersubsidi oleh Pertamina.
Ketua DPC Khusus Organda Tanjung Perak, Kody Fredy Lamahayu mengatakan, pembatasan pasokan BBM Solar subsidi di sejumlah daerah, telah merugikan para pelaku usaha dan pekerja di bidang angkutan.
“Keterlambatan ini mengakibatkan kerugian dari pihak Organda atau anggota Organda sebesar 2 sampai 3 milyar per hari, dan kami gak mengharapkan pemerintah membiarkan seperti ini terus, karena kalau dibiarkan begini terus, maka semua barang yang ada di pelabuhan akan terjadi hambatan, terutama masalah bongkar kapal. Kalau kapal-kapal internasional kami terlambat bongkar, itu akan menjadi suatu preseden buruk bagi image negara-negara lain terhadap kita, terhadap Indonesia,” kata Kody.
Ketua DPC Khusus Organda Tanjung Perak, Kody Fredy Lamahayu menambahkan seretnya penyaluran BBM bersubsidi di wilayah Tanjung Perak juga mengganggu perekonomian dan merugikan para pelaku usaha. Dalam 2 minggu terakhir Organda merugi hingga 30 milyar rupiah, atau rata-rata 2 hingga 3 milyar rupiah sehari.
Organda Tanjung Perak juga mengurangi operasional armada angkutannya dari 8.200 unit menjadi sekitar 7.300 unit. Karena itu Organda meminta Pertamina tidak mengurangi pasokan BBM Solar subsidi, pada 12 SPBU di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak. Semua ini agar distribusi barang dan jasa di pelabuhan tak terganggu.
Organda Rugi Puluhan Miliar Akibat Kelangkaan Solar
Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) mengaku rugi hingga puluhan miliar rupiah karena kesulitan mendapatkan solar bersubsidi. Kerugian merupakan dampak dari pembatasan penyaluran solar bersubsidi oleh Pertamina.

NASIONAL
Jumat, 26 Apr 2013 07:37 WIB


solar langka, organda
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai