KBR68H, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) segera mendampingi siswi SMA 2 Tolitoli, Sulawesi Tengah yang terlibat parodi video kontroversial. Sekretaris KPAI M Ikhsan mengatakan, hampir semua siswi yang terlibat dalam video tersebut mencoba bunuh diri karena mendapat tekanan sanksi sosial masyarakat. Mereka dilarang mengikuti Ujian Nasional dan dijerat pasal penistaan agama.
"Berita terakhir ada dari anak-anak itu yang mencoba untuk bunuh diri, jadi kita akan memberikan pemahaman terhadap pemuka masyarakatnya. Kita akan bertemu dan memberikan pendampingan agar kuat menjalani karena tekanan dari luar sangat kuat, dan terakhir ada yang mencoba bunuh diri," kata M Ikhsan kepada KBR68H.
Sebelumnya para siswi SMA Negeri 2 Tolitoli membuat video yang memadukan gerakan salat dengan tarian modern berlatar lagu Band Eropa. Video itu pun diunggah ke laman Youtube. Video itu menuai protes berbagai kalangan umat Islam karena dinilai melecehkan agama. Para siswa juga dilarang mengikuti ujian nasional sebagai bentuk sanksi.
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyurati Google, perusahaan induk yang mengelola Youtube, untuk menutup video tersebut.