Bagikan:

Konferensi Perdamaian Islam Diminta Bantu Selesaikan Kasus Intoleransi

Konferensi Internasional Peradaban dan Perdamaian Islam diminta menghasilkan aksi nyata terhadap maraknya tindakan intoleransi di tanah air. Konferensi yang diikuti 12 negara di Jakarta, berlangsung sampai hari ini.

NASIONAL

Rabu, 24 Apr 2013 08:31 WIB

Konferensi Perdamaian Islam Diminta Bantu Selesaikan Kasus Intoleransi

konferensi perdamaian islam, kasus intoleransi

KBR68H, Jakarta - Konferensi Internasional Peradaban dan Perdamaian Islam diminta menghasilkan aksi nyata terhadap maraknya tindakan intoleransi di tanah air. Konferensi yang diikuti 12 negara di Jakarta, berlangsung sampai hari ini.

Aktivis Elsham, Daywin Prayogo mendorong pertemuan tingkat internasional itu untuk mengevaluasi solusi-solusi yang ditawarkan tiap negara dalam menyelesaikan aksi intoleran. Dengan begitu, Indonesia dapat belajar dari negara lain untuk menekan aksi intoleransi.

"Penyelesaian-penyelesaian yang dilakukan pemerintah bersama kelompok masyarakat sipil yang mungkin bergabung dalam konferensi tersebut, untuk melihat sejauh mana pandangan tentang masalah ini. Karena masalah kita saat ini, apa pandangan kita secara politis tentang ini. Karena lebih banyak menyatakan keberatan, tetapi tak ada langkah lebih lanjut, entah dalam bentuk diskusi, seminar, atau bentuk komunikasi lainnya, yang kemudian, bisa menjadi bangunan untuk menyelesaikan masalah ini," kata Daywin kepada KBR68H.

Sementara itu menurut  catatan  Elsham  Jawa Barat menjadi jawara sebagai wilayah yang paling banyak melakukan aksi intoleransi. Sejak Januari hingga April, Elsham mencatat sedikitnya delapan aksi kekerasan dan pelanggaran terhadap minoritas di Jawa Barat, seperti penutupan sejumlah masjid jemaat Ahmadiyah.

Elsham meminta ini bisa dikaji dalam Konferensi Internasional Peradaban dan Perdamaian Islam yang diikuti 12 negara. Konferensi yang digelar pemerintah Indonesia, diikuti negara lainnya seperti Jordania, Singapura, Brunei Darussalam, Jepang, Taiwan, Palestina, Malaysia, Turki, dan Timor Leste.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending