KBR68H, Surabaya- Pemerintah Indonesia menyetujui pembahasan perdagangan bahan bekas dalam pertemuan ekonomi se Asia Pasifik atau APEC tahun ini. Ini dilakukan sebagai upaya melakukan penghematan serta penciptaan industri baru yang ramah lingkungan. Direktur, Direktorat Kerjasama APEC Kementerian Perdagangan, Deny Kurnia mengatakan, pembahasan pengelolaan barang bekas yang dapat dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai guna lebih, diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi industri dalam negeri.
“Dengan kita mengembangkan, atau mencoba untuk memberikan lampu hijau pada perdagangan remanufacture goods, itu akan ada dampak terhadap kemajuan lingkungan, dampaknya itu adalah, dengan kita memproses kembali barang-barang bekas, atau barang yang sudah afkir gitu ya. Maka di situ akan ada penghematan dalam hal tidak usah ada input baru, jadinya inputnya itu bisa dihemat, bisa sampai 80 persen, gitu ya,” ujar Direktur Direktorat Kerjasama APEC Kementerian Perdagangan, Deny Kurnia.
Pemanfaatan barang-barang bekas seperti barang permesinan, pesawat terbang, furniture, hingga barang keperluan lainnya, menjadi isu penting dalam pembahasan sidang APEC kali ini. Deny mengatakan kemudahan perdaganganterkait di perbatasan, serta dukungan infrastruktur menjadi faktor penting perbaikan lalu lintas perdagangan yang menguntungkan setiap anggota APEC.
Indonesia Sepakat Perdagangan Bahan Bekas Dibahas dalam APEC
KBR68H, Surabaya- Pemerintah Indonesia menyetujui pembahasan perdagangan bahan bekas dalam pertemuan ekonomi se Asia Pasifik atau APEC tahun ini.

NASIONAL
Jumat, 12 Apr 2013 08:34 WIB


APEC, bahan bekas
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai