KBR68H, Jakata - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) meminta pemerintah meninjau kembali rencana dua harga BBM bersubsidi jenis premium.
Wakil Sekretaris DPD 3 Hiswana Migas, Syarief Hidayat mengatakan, pelaksanaan kebijakan itu nantinya dapat menimbulkan banyak masalah di lapangan. Kata dia, harusnya pemerintah berani memilih menaikkan atau tidak harga BBM, ketimbang menerapkan kebijakan harga ganda.
"Ya kami, lebih memudahkan kebijakan satu harga. Jauh lebih mudah karena pertama, tidak perlu anggota kami dipilah-pilah ini SPBU yang 4500 ini yang 6500. Kedua, tidak ada penyimpangan konsumen yang 6500 ke 4500. Banyaklah hal seperti itu. Jadi tidak ada pemaksaan (dari pembeli) kepada operator kami di lapangan untuk memaksakan kendaraannya diisi oleh harga yang 4500," ujar Syarief usai diskusi BBM Harga Ganda di Jakarta, (27/4)
Wakil Sekretaris DPD 3 Hiswana Migas Syarief Hidayat menambahkan, kebijakan ini juga dapat memicu konflik dengan pembeli dilapangan. Menurutnya, Hiswana Migas yang pertama akan terkena imbasnya karena berhadapan langsung dengan pembeli.
Sebelumnya, Pemerintah berencana menerapkan dua harga premium pada Mei mendatang. Harga bensin subsidi untuk pengguna mobil mencapai Rp 6500 atau Rp 7000 per-liter. Sementara harga premium untuk angkutan kota dan sepeda motor tetap Rp 4.500. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kuota BBM bersubsidi tahun ini.
Hiswana Migas Minta Pemerintah Batalkan Kebijakan Dua Harga BBM
- Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) meminta pemerintah meninjau kembali rencana dua harga BBM bersubsidi jenis premium.

NASIONAL
Sabtu, 27 Apr 2013 14:00 WIB


harga ganda bbm, hiswana migas, batalkan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai