Bagikan:

Formappi: Politisi Lebih Investasi ke Uang Bukan ke Rakyat

Masa depan parlemen Indonesia masih sangat suram. Pasalnya, untuk bisa duduk menjadi anggota DPR seorang caleg harus mengeluarkan uang bermiliar-miliar. Hanya sedikit caleg yang didaftarkan parpol ke KPU yang berkualitas dan biasanya orang-orang yang beri

NASIONAL

Rabu, 24 Apr 2013 14:34 WIB

Author

Antonius Eko

Formappi: Politisi Lebih Investasi ke Uang Bukan ke Rakyat

politisi, caleg, uang, formappi

KBR68H , Jakarta - Masa depan parlemen Indonesia masih sangat suram. Pasalnya, uang masih jadi penguasa, untuk bisa duduk menjadi anggota DPR seorang caleg harus mengeluarkan uang bermiliar-miliar. Hanya sedikit caleg yang didaftarkan parpol ke KPU yang berkualitas dan biasanya orang-orang yang berintegritas  rata-rata tidak punya uang.

Itulah yang dilihat Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang. Menurut dia, orang-orang seperti itu di partai politik tersingkir atau disingkirkan.

Kata Sebastian Salang, para caleg rela mengeluarkan uang karena kalau terpilih mereka bisa membeli kekuasaan. Pasalnya, dengan kekuasaan itu mereka bisa mendatangkan uang yang berlipat-lipat dari biaya kampanye yang dikeluarkan.

“Masalahnya investasi politik dari politisi hari ini tidak ada kepada rakyat, pilihannya investasinya uang, karena itu untuk mendapatkan suara ya dengan uang. Coba anda cermati DPR sekarang itu dengan kinerjanya yang demikian buruk, dengan kelakuan mereka yang malas, suka jalan-jalan keluar negeri apa ada masyarakat yang percaya sama mereka, tidak ada,” tegasnya.

Dia menambahkan, untuk mengubah ini semua sebenarnya tak sulit. Semuanya bisa berawal dari kebijakan parpol masing-masing. Selain itu, perlu ada undang-undang politik yang menjamin parpol tak memanfaatkan anggotanya untuk mencari uang. Kemudian juga harus diatur agar politisi tak mengambil uang ke sana kemari untuk membiayai kampanyenya.





Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending