Bagikan:

APPSI: Panen Raya Tak Akan Membuat Harga Komoditi Turun

KBR68H, Jakarta - Panen raya beras, bawang merah, gula dan sejumlah komoditi hortikultura lain dinilai tak akan membuat harga komoditi tersebut turun harga.

NASIONAL

Selasa, 09 Apr 2013 08:28 WIB

APPSI: Panen Raya Tak Akan Membuat Harga Komoditi Turun

panen raya, holtikultura

KBR68H, Jakarta - Panen raya beras, bawang merah, gula dan sejumlah komoditi hortikultura lain dinilai tak akan membuat harga komoditi tersebut turun harga. Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) Ngadiran mengatakan saat panen raya harga beras akan terkoreksi sedikit karena perum Bulog tak pernah maksimal membeli beras petani. Sementara, sejumlah harga komoditi hortikultura lain juga masih tetap mahal karena pasokannya masih tersendat di pelabuhan dan sejumlah agen penyalur. Menurut Ngadiran, harga beras tak akan turun tajam di pasar-pasar karena petani menjual beras ke tengkulak yang selalu memainkan harga komoditi utama itu.

"Ya sampai saat ini kalau bicara satu contoh bawang saja. Ini khan pemerintah panennya dari mana? Rakyat panennya dari mana? apa pertaniannya? Oleh karena itu yang jadi fokus sekarang, hendaknya pemerintah segera membeli gabah petani sehingga petani tidak menjerit juga. Saya menganggap faktanya petani nangis. yang kita rasakan petani lagi panen tak dibeli.Sehingga yang membeli adalah tengkulak. Ya kalau yang membeli tengkulak ya sudah harganya dipermainkan."kata Ngadiran kepada KBR68H.

Sekjen APPSI Ngadiran menambahkan saat ini harga beras masih bercokol di kisaran Rp 7.000 - Rp 10.000 perkilogramnya. Sedang harga bawang putih dan bawang merah, masih berada di kisaran Rp 30.000 - Rp 40.000 per kilogram.

Sebelumnya Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi memperkirakan April ini akan terjadi deflasi. Hal ini disebabkan sejumlah komoditas utama akan mengalami panen raya pada bulan ini. Diantaranya, beras, bawang merah dan juga tebu (gula).

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending