KBR68H, Jakarta - Markas Besar TNI AD mengakui sejumlah anggotanya menggunakan senjata latihan saat menyerbu ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan Yogyakarta, 24 Maret lalu.
Ketua Tim Investigasi TNI AD Unggul Yudhoyono mengatakan, senjata itu diambil belasan pelaku saat mereka latihan, sebelum dikembalikan ke dalam gudang senjata TNI AD.
“Ada enam senjata yang dipakai untuk menyerang Lapas Cebongan. Di antara lain tiga jenis senjata AK47, dua pucuk AK47 replika dan satu pucuk pistol SIG Sauer replika. Tiga pucuk senjata api AK47 tersebut dibawa dari markas pelatihan di Gunung Lawu," kata Unggul Yudhoyono.
Dalam penyerbuan itu, pelaku menembak empat orang tahanan Polda yang dititipkan di LP Cebongan.
Ketua Tim Investigasi TNI AD Unggul Yudhoyono mengatakan ada 11 anggota korps baret merah terlibat penyerangan Lapas Cebongan pada hari Sabtu, 23 Maret, pukul 23.00 WIB. Seorang berinisial U berperan sebagai ekskutor penembak.
Para pelaku menggunakan dua unit kendaraan, yaitu Toyota Avanza biru dan APV hitam. Menurut Unggul, dua orang anggota Kopassus mencoba mencegah penyerangan menggunakan mobil Daihatsu Feroza, namun upaya itu gagal.