KBR68H, Jakarta – Rata-rata upah jurnalis di Jakarta saat ini masih di bawah standar upah layak. Sebagian besar media di Jakarta menggaji jurnalisnya dikisaran Rp 3 juta hingga Rp 4 juta per bulan. Sebagian besar upah jurnalis masih jauh dibawah standar upah layak AJI Jakarta yang tahun ini sebesar Rp 5,4 juta. AJI Jakarta juga masih menemukan sebagian jurnalis digaji jauh dibawah besaran Upah Minimum (UMP) Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 2.200.000,00.
Padahal UMP DKI Jakarta adalah ketentuan hukum yang wajib dipatuhi semua perusahaan media yang beroperasi di Jakarta sebagaimana perusahaan di sektor lain. Ini tegas ditekankan dalam UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Dalam survei upah tahun ini yang dilakukan AJI Jakarta, tercatat Bisnis Indonesia dan Jakarta Post memberikan upah sesuai dengan standar upah layak jurnalis untuk tingkat reporter tahun ini.
Dalam keterangan pers yang diterima Portalkbr.com, pada tahun ini AJI Jakarta menetapkan standar upah layak tahun ini sebesar Rp 5,4 juta. Standar upah layak ini berlaku untuk jurnalis setingkat reporter dengan pengalaman kerja selama satu tahun. Penetapan upah ini dilakukan setelah menyusun berbagai komponen dan harga kebutuhan hidup layak sesuai dengan ketetapan peraturan yang berlaku. AJI Jakarta menyusun upah layak ini terdiri 40 jenis kebutuhan riil para jurnalis setiap bulan berdasarkan harga yang berlaku pada saat ini.
Dalam riset AJI Jakarta, berdasarkan data Bloomberg dan data lainnya, pengeluaran perusahaan untuk gaji jurnalisnya masih sangat rendah. Ini bisa dilihat dari rasio penjualan (sales) media terhadap pengeluaran gaji jurnalis. Di grup Jawa Pos, rasio sales terhadap gaji jurnalisnya, berdasarkan keterangan petinggi media Grup Jawa Pos di situs blog Dahlan Iskan (thedahlaniskanway.wordpress.com) hanya sebesar 8%.
Sedangkan di Tempo Media Grup (PT Tempo Inti Media Tbk) rasionya 12,39% pada 2012. Bandingkan dengan media di Malaysia (Star Publication) yang mencapai 18,3%. Kondisi ini jauh di bawah Singapura (Singapore Press Holding) 29,3% dan Australia (Fairfax Media) 37,12%.