Bagikan:

Pengusaha Was-was Usai IHSG Anjlok

Anjloknya IHSG dapat berpengaruh terhadap kepercayaan investor dan menghambat bisnis.

NASIONAL

Rabu, 19 Mar 2025 16:27 WIB

IHSG

Warga memantau pergerakan saham melalui gawainya di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). ANTARA FOTO/Sulthony H

KBR, Jakarta - Kalangan pengusaha menilai anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan sangat memengaruhi iklim usaha di Indonesia jika berlangsung terus menerus.

Ketua Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwantono mengatakan, IHSG yang jatuh hampir 7 persen kemarin, menunjukkan kondisi ekonomi Indonesia yang tidak baik-baik saja.

Menurutnya, anjloknya IHSG dapat berpengaruh terhadap kepercayaan investor dan menghambat para pengusaha Indonesia untuk menjalankan bisnisnya.

"Dampaknya juga sangat signifikan, karena artinya kalau orang tidak percaya terhadap ekonomi kita, kalau kita mau melakukan kegiatan usaha juga mengalami kesulitan kan. Kan kita sulit bagi pelaku usaha yang komponen produksinya itu berasal dari impor, dengan dolar yang naik pasti dia akan kesulitan," kata Sutrisno kepada KBR, Rabu (19/3/2025).

Sutrisno mengatakan, IHSG jeblok juga dipengaruhi oleh defisit APBN yang diumumkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menurutnya, hal ini menunjukkan ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan dan mengatur ekonomi Indonesia.

"Ini saya kira sudah sangat-sangat perlu perhatian khusus dari pemerintahan yang sekarang ini, kok kondisinya terus ya sejak 100 hari pertama sampai sekarang ini belum menunjukkan perbaikan yang berarti," kata Sutrisno.

Selasa kemarin, IHSG anjlok hampir 7 persen pada pukul 11.50 waktu Jakarta. Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai menghentikan sementara perdagangan (trading halt) pada Sesi I selama 30 menit.

Baca juga:

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending