Bagikan:

Dewan Pers Soroti Diskriminasi Gender di Tempat Kerja

Kalau kita perhatikan dari angka-angka diskriminasi gender, penghapusan diskriminasi gender kalau dari angka kesetaraan ada kenaikan meskipun sedikit kenaikannya

NASIONAL

Kamis, 06 Mar 2025 08:21 WIB

Author

Hoirunnisa

kekerasan

Ilustrasi kekerasan. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu menyoroti masih terdapat stagnasi bahkan kemunduran diskriminasi gender di dunia kerja.

Ninik mengatakan diskriminasi gender di dunia kerja masih menjadi persoalan yang kompleks meskipun telah ada penghapusan diskriminasi terhadap perempuan.

"Ada stagnasi dan ada kemunduran. Ini yang kita tak boleh melihat dari angka, kalau kita perhatikan dari angka-angka diskriminasi gender, penghapusan diskriminasi gender kalau dari angka kesetaraan ada kenaikan meskipun sedikit kenaikannya," ujar Ninik dalam diskusi Peringatan Hari Perempuan Internasional 2025 disiarkan Youtube Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (5/2/2025).

Ninik juga mencontohkan bagaimana akses perempuan ke pendidikan dasar dan menengah sudah hampir setara dengan laki-laki. Bahkan di sektor militer, ada perkembangan positif.

Meski ada kemajuan, stagnasi dalam penghapusan diskriminasi gender masih terjadi, terutama di dunia pendidikan tinggi dan kepemimpinan.

"Kalau kita lihat akses perempuan terhadap pendidikan sudah sangat hampir sama untuk tingkat SD, SLTP masih sama. Tapi SLTA, perguruan tinggi, apalagi sampai doktor, sampai guru besar, itu kemudian kita betul-betul akan jauh berbeda dibandingkan dengan akses pada laki-laki," jelas dia.

Ninik mendorong berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem kerja yang berkeadilan bagi perempuan, termasuk pemahaman mengenai cuti-cuti khusus yang berhak didapatkan.

Baca juga:

- AMSI: Banyak Perusahaan Media Tak Punya SOP Penanganan Kekerasan Berbasis Gender

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending