KBR, Jakarta- Kementeriementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memperkuat koordinasi dalam menyebarluaskan informasi kebencanaan kepada masyarakat.
Plt. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan langkah ini diambil untuk memastikan peringatan dini cuaca ekstrem dan bencana alam dapat diterima dengan lebih cepat dan akurat.
"Untuk ketepatan dan akurasi kami dari BMKG sendiri berusaha terus meningkatkan kapasitas SDM dan teknologi. Dari segi kecepatan kami sangat terbantu oleh Komdigi, contohnya peringatan dini cuaca ini semakin sering disebarkan dengan dukungan SMS blasting dari Komdigi, ini yang terus kami jaga untuk lebih kita masifkan," kata Dwikorita dalam keterangan pers di YouTube Komdigi, Kamis (6/3/2025).
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan, salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penyebaran informasi kebencanaan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk operator seluler dan televisi.
Meutya menyebut, Sistem Peringatan Dini atau Early Warning System (EWS) yang dikembangkan sejak 2016 melalui SMS Blast, kini telah diperluas ke siaran TV digital sejak Agustus 2024.
"Koordinasi antara Kemkomdigi dan BMKG telah berjalan lama, tetapi dengan meningkatnya kejadian cuaca ekstrem dan bencana, kita perlu memastikan sistem komunikasi publik berjalan lebih optimal. Masyarakat harus mendapatkan informasi peringatan dini dengan cepat dan akurat," kata Meutya.
Kemkomdigi telah bekerja sama dengan penyelenggara multipleksing seperti TVRI, Transmedia, Metro TV, MNC, SCM, Viva, NTV, dan RTV untuk menampilkan peringatan dini bencana langsung di layar televisi.
Dengan ini, informasi cuaca ekstrem dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dalam waktu singkat.
Baca juga:
- Banjir Jabodetabek, Menko AHY Singgung Penertiban Tata Ruang hingga Lahan