Bagikan:

KontraS Tolak Wacana Penambahan 22 Kodam Baru

Penambahan Kodam justru hanya mengakibatkan TNI semakin tidak profesional dalam mengurus pertahanan negara.

NASIONAL

Rabu, 06 Mar 2024 14:30 WIB

Author

Shafira Aurel

Kodam Baru

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat usai upacara militer di TMP Kalibata, Jakarta, Senin (4/12/2023). (Foto: ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

KBR, Jakarta - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menolak wacana Markas Besar TNI untuk menambah 22 Komando Daerah Militer atau Kodam baru di seluruh Indonesia.

Perwakilan Divisi Riset dan Dokumentasi KontraS, Rozy Brilian mengatakan, wacana itu tidak tepat karena bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI.

Rozy juga menyebut, sampai saat ini, tidak ada alasan konkret dan jelas dari pihak TNI terkait tujuan penambahan Kodam baru tersebut.

Seharusnya, kata Rozy, Panglima TNI melakukan reformasi menyeluruh untuk menekan kasus-kasus kekerasan yang dilakukan aparat TNI kepada masyarakat kembali berulang.

"Menolak wacana tersebut karena memang tidak memiliki urgensi sama sekali di tengah situasi permasalahan kemiliteran hari ini. Tentu saja wacana penambahan Kodam dari 15 menjadi 37 itu merupakan wacana yang juga sangat berbahaya, di tengah belum berhasilnya Panglima TNI untuk mengatasi permasalahan profesionalisme prajurit, dan kultur kekerasan di tubuh kemiliteran," ujar Rozy kepada KBR, Rabu (6/3/2024).

Rozy menilai, wacana penambahan Kodam akan berimbas pada penambahan anggaran negara yang semakin membengkak. Penambahan Kodam justru hanya mengakibatkan TNI semakin tidak profesional dalam mengurus pertahanan negara.

Baca juga:

- Kontroversi Rencana Penambahan Kodam

- Pembentukan Kodam di Tiap Provinsi, Kontras: Berbahaya

Sebelumnya, TNI berencana menambah 22 kodam baru untuk melengkapi 15 Kodam yang sudah ada di Indonesia saat ini.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Maruli Simanjuntak menyebut, penambahan Kodam ini berasal dari permintaan masyarakat di daerah.

Editor: Fadli

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending